Senin, 27 Februari 2017

Ada yang hilang

missing cat, ada yang hilang

sumber : http://neighborshame.com/missing-cat-description/ 
Beberapa hari ini ada yang janggal dirumah. Kucing kami hilang keknya. Bukan kucing piaraan sebenernya, tapi kucing musafir yang menetap di rumah kami. Si kucing sampai rumah dulu dibawa induknya bersama 2 saudaranya. Ketiganya ditinggal pergi induknya, bertiga biasanya main di dapur rumah kami. Tak berselang lama, satu persatu hilang. Mungkin mati atau dapat tempat yang lebih, tinggal seekor kucing jantan yang tinggal. Masih sangat kecil dulu, kurus. Karena iba seperti melihat diri sendiri wkwk ya saya rawat. Makan tiga kali sehari, jadwalnya setelah saya selesai makan. Saya makan ikan, dia dapat kepala dan tulangnya. Saya makan tempe dia dapat separuh bagian, sampai malam saya nyeduh susu kambing saya bikinin dia juga. Tiap hari gitu terus, lebih dari setahun hingga dia sudah bisa kencing sembarangan dan naksir kucing betina. Yaa jadi sudah saya anggap bagian dari anggota keluarga lah. Kurang lebih seperti keluarga nobita menganggap doraemon. Terasa kehilangan sekarang. Merindukan hal-hal kecil yang kadang saya sepelekan. Contoh ketika bangun pagi keset depan kamar terasa anyep, biasanya anget karena didudukin si kucing. Sepulang dari kegiatan luar, gak ada lagi yang nungguin di depan lemari makanan sambil garuk-garuk kaki meja.

Oke, memang sering kek gitu. Ketika ada dicuekin. Baru terasa butuh ketika ditinggalkan, apa lagi pas sayang-sayangnya. Nyesek. Tapi kalau sayang masa dicuekin? Ahtauah.
Lagi dicoba supaya mau belajar bersyukur mungkin.
Pagi ini ibu cerita, beliau ngerasain juga hal yang sama. Dan pernyataan makin kuat kalo si kucing beneran hilang dengan fakta bahwa ikan asin dilemari masih banyak padahal goreng 3 hari lalu wkwk. Dapat rumah yang banyak tulang ayamnya kali, gitu kata ibu. Yasudahlah, dia punya pilihan dan bisa milih juga.
Menyesal? Iya terasa. Tapi ndak yakin bakal membuat si kucing balik. 


0 komentar:

Posting Komentar