Jumat, 09 Januari 2015

Rasi Bintang

http://smartgirlidentity.blogspot.com/2010/10/tentang-rasi-bintang-dan-metologi.html
Di hari ini, langit mempertunjukkan keagungan Tuhan yang luar biasa. Bintang-bintang bertaburan di langit yang menurut bukuku IPA SD dulu  harusnya masih musim penghujan . Fenomena yang ga aneh memang, namun sungguh berkesan bagi saya saat ini.

Saya jadi teringat ketika masih ngekos waktu kuliah di UNS Solo, saya bisa menikamati suasana layaknya hari ini dengan jelas diatap kos. Beralas genteng dan beton, angin sepoi-sepoi. syahdu deh pokoknya. itu adalah salah satu alasan kenapa saya tiga tahun betah disana. Disisi lain kosku dulu adalah kos binaan yang saya rasa semua penghuninya adalah orang-orang pilihan dan mungkin bisa melakukan perubahan dimasa depan. Kos yang notabene berisikan mahasiswa teknik, yang saya kira orang-orangnya kutu buku semua, hobi mikirin hokum newton dan kepler doang. Tapi saya salah sangka, mereka berwawasan luas, khususnya politik dan agama. Tidak sedikit dari mereka yang berstatus petinggi di organisasi kampus mereka, bahkan tingkat universitas.  Sebenarnya saya dulu adalah mahasiswa MIPA.  Padahal lokasi kos dan fakultas mipa sangat jauh, kos di ujung barat dan FMIPA diujung timur UNS. Mungkin bisa dibilang saya nyasar awal mula saya kos. Berawal dari kesalah pahaman kakak sepupu saya, yang dimintai tolong oleh bapak saya untuk mencarikan kos yang terdekat dengan kampus saya nanti. Karena jurusan saya Teknik Informatika mungkin dia mengira saya adalah anak fakultas teknik wkwk ya sudahlah.


Diawal masuk kos, sempet kaget juga. Memang kondisi kos sedikit tidak terawat, ya wajar penghuninya super sibuk semua keknya haha.. Namun presepsi saya tentang kos-kosan pada umumnya ternyata tidak brlaku disana. Semua penghuni kos menyambut dengan ramah ditengah suasana yang kondusif. Dan sejak itulah saya merasa nyaman dengan suasana kekeluargaan antar penghuni kos.

Awal masuk kuliah, kegiatan hanya kuliah-pulang kos-kuliah-pulang kos.  begitu terus hingga akhir semester pertama usai. Saya sempat merasa terasing, karena mungkin saya yang ga punya aktivitas lain selain kuliah. Mungkin karena saya cenderung pemalu dan sangat malas bertemu orang banyak, maka dari itu saya merasa kurang cocok dengan aktivitas kampus. Diwaktu itu sepulang kuliah kos terasa sangat sepi. Semua penghuni masik sibuk dengan kegiatan kampusnya. Kejadian yang sama terus saya alami. Dan sampai pertengahan semester dua tak sengaja melihat pamphlet open  recruitment aslab di FMIPA UNS. Dalam hati saya merasa tertekan, antara ego saya untuk menggunakan waktu saya untuk menyendiri atau berani mengalah dari tekanan kondisi kos. Dan waktu itu saya ingat, mungkin itulah petunjuk tuhan. Ada senior yang menyarankan untuk ikut serta dalam oprek aslab tersebut, menjelaskan dengan cerita pengalaman pribadinya. Sesaat saya termotivasi, setelah masuk kamar galau lagi. Namun pada akhirnya saya putuskan untuk mendaftar dan sekaligus berhasil mengalahkan ego saya sendiri. Saya diterima menjadi aslab slama 3 semester . Sisa satu semester masa bakti habis dan saya harus siap hadapi TA waktu itu. Dan pada akhirnya saya menyadari. Dari organisasi baik di kos maupun di kampus sebagai aslab, saya telah mendapat banyak hal. Saya mulai berani ngomong didepan orang banyak, punya kemampuan berorganisasi,  memperluas ilmu yang tidak saya dapat dibangku kuliah, dan yang paling penting adalah memperbanyak teman dan tali silaturahmi. Dan saya sangat bersyukur, dihari ini saya dapat menerapkan semua pengalaman itu dilingkungan kerja saya sekarang.

Saya juga mulai merasa betapa hebatnya kekuatan silaturahmi. Saya bisa ibaratkan tali silaturahmi seperti bintang dilangit. Dan mungkin Anda juga bisa tentukan sendiri. Mana yang lebih bagus? Langit dengan satu bintang, atau langit yang bertabur bintang?

Sekian, semoga bermanfaat J

0 komentar:

Posting Komentar