Bismillah.
Tulisan ini temanya random, enggak tahu kenapa pengen ngetik aja sih. Seadanya, nyoba spontan. Nyadar karena biasanya kalo kelamaan dipikirin, direncanain, dibuat jadi draft akhirya malah ndak diterusin gegara mentok bingung nerusinnya.
Jangan kaget kalau nanti bahasannya gak jelas kemana, gak berharap juga sih pembaca sampai tahap itu, selesai baca sampai akhir. Baca paragraf satu diatas aja sudah bersyukur saya. Tapi gini, hari ini adalah hari yang menyenangkan menurut saya. Saya barusan sukses mengadakan meeting pertama saya, ya meeting. Dari mengundang, jadi moderator, dan sekaligus jadi fasilitator training system informasi yang bukan saya yang bikin. Bagi pembaca yang biasa ngomong di depan publik sih terasa receh ya.. tapi saya pribadi tadi adalah pencapaian yang cukup bikin saya bangga lah pada diri saya pribadi. Tak dipungkiri emang, saya masih dibantuin temen dan senior jadi ya perlu banyak belajar.
Sebelumnya saya juga merasa aneh, paginya saya merasa sumringah, senyum-senyum sendiri diperjalanan yang sudah lupa kapan terakhir saya lakukan. Efek malamnya mungkin, GR setelah melihat stalking update akun sosmed seseorang. Tau deh. Jika iya, yaa just say thanks to you, you’d make my day :)
Haha sadar gak sih di era informatika ini, orang bebas menulis, posting, cerita apa yang mereka alami, inginkan. Saya bisa katakan itu adalah salah satu betuk tuntutan pengakuan pribadi ke publik. Publik, hehe bisa disebut warganet, atau hitz disebut netizen bro. Saking bebasnya yaa kadang gak jelas cerita dan maksut apapun itu yang dipost. Gak jarang juga warganet yang liat dan gak tahu maksut sesungguhnya yaa hanya bisa menerka-nerka aja, beranggapan yang belum tentu bener. Akibatnya, baper. Bentuk baper macem-macem, ada yang positif ngaku-ngaku jadi GR, atau sakit ati ujung-ujungnya ngedumel jadi makin parah ketika berlanjut nyinyir.
“Curcol bro?”
“Haha biarin”
Ehm.
Lanjut, sepulang kerja diberi kesempatan mampir nongkrong ditempat biasa, sendiri.
Yaa sendiri. Biasanya ada temen saya satu, haha saya ajak ternyata sudah ada janjian futsal. Sengaja sih saya ajak-nya dadakan haha. Belum punya banyak topik yang pengin dibahas.
Karena tutup, sudah seminggu kemarin gak nongkrong di angkringan biasa, trus ini tadi makannanya komplit banget pilihannya. Semacam terbayar lunas penantian selama seminggu. Dan yang paling penting adalah risolesnya masih banyak dan seger-seger waaaaa. Bahagia. Bayam goreng, nasi bandeng masih anget, sambalnya banyak, bandengnya garing, wah istimewa pokoknya. Penutupnya es teh yang maknyus kalau pinjem kata Pak Bondan. Jujur, seminggu kemarin baru sembuh batuk parah. Ini aja masih terasa sih sebenarnya. Jadi kalau dihitung-hintung hampir 3 mingguan batuk, tapi nekat gorengan gegara risoles. Kalap kalap kalap haha.
Yaa namanya suka, kepengen juga. Bodo amat.
Kadang juga ngerasa hal yang sama untuk kondisi lain. Apapun. Ketika merasa berjuang dan berkorban, meski itu belum tentu bermanfaat untuk diri sendiri, atau nihil hasil, bahkan merugi. Eh gak, gak. Kalo rugi ya bego banget. Gak gak, berkorban gak bisa disamain dengan bego, gak bisa. Ya kalo berkorban tapi ngarep sesuatu atau balas budi ya namanya jual jasa.
Ehm.
Sampai paragraf ini pas banget Solo radio muter I Miss U-nya Blink-182, jadi keinget playlist waktu SMA peralihan ke kuliah, sampe kuliah dapet 4 semester. Keinget masa-masa galau belum bisa move on. Melewatkan apa yang harusnya bisa mengajak saya maju. Telat keknya sadarnya, sekarang saya tertatih-tatih ngejarnya. Berharap aja sih, ada pemberhentian terdekat didepan yang bisa saya capai, dan berharap dia berhenti dan menungguku hingga saya sampai disana. Dan saya juga berharap banyak, masih ada bangku kosong untuk saya menumpang.
Oiya, kemarin habis nonton Toki wo Kakeru Shoujo, kalo Indonesia artinya jadi cewek yang suka melompati waktu. Ceritanya Makoto, cewe SMA yang ceroboh, bisa kembali ke waktu lampau dengan lompat jauh, iya lompat jauh dan pendaratan harus sengenes mungkin. Misal, nabrak pintu, tiang listrik, lemari, dll. Pokoknya yang sakit-sakit tapi tidak meninggalkan kesan konyol. Kekuatan itu didapatnya secara tidak sengaja karena menemukan alat misterius milik seseorang dari masa depan yang hilang. Singkat cerita Makoto akan kembali ke masa lalu ketika masa depan jika tidak sesuai dengan keinginannya. Alhasil dia yang tadinya terasa sial menjadi orang paling beruntung. Tapi dibalik itu, ada orang yang dirugikan karena ulahnya mengutak-atik waktu. Dan paling parah adalah bahwa gebetannya yang ternyata dia itu adalah orang misterius yang datang dari masa depan harus meninggalkan Makoto. Dia harus kembali ke masa depan karena alat yang dipakai menjelajah waktu kuotanya habis, karena dipakai berlebihan oleh Makoto. Akhirnya Makoto sendiri yang susah.
Dari film tersebut saya kepikiran juga, misal saya nemu alat pemutar waktu atau meja nobita yang ada mesin waktunya dijual masal, saya gak mau gunain. Saya punya banyak salah, bahkan kebanyakan kesalahan konyol yang fatal. Saya juga gak munafik, saya benar-benar ingin kembali kemasa lampau, untuk mencegah agar kesalahan konyol itu tidak terjadi. Misal saya bener-bener ngelakuin itu, pertama yang akan saya lakukan adalah mencegah saya memakai alat pemutar waktunya. Karena jika saya berpikiran harus membenarkan semua kesalahan, saya tidak punya penyesalan, kesalahan untuk diingat. Penyesalan adalah suatu hal yang tak mengenakkan memang. Tapi lewat penyesalan itu berarti sadar akan kesalahan, menghargai proses, dan ada niat untuk berubah. Maka pada saat yang sama level pribadi akan bertambah.
“Nulis apa sih”.
Entahlah. Setidaknya saya merasa sedikit lega hari ini. Alhamdulillah.
Bye.